Cerita berita dunia

Menteri Inggris berbicara tentang Kemitraan Pemerintahan Terbuka (OGP), dan peningkatan kerja sama dalam pendidikan seni kreatif

Menteri Kabinet Inggris, Francis Maude mengunjungi Indonesia pada tanggal 18-19 Februari untuk menghadiri pertemuan Kemitraan Pemerintahan Terbuka di Jakarta.

Ini diterbitkan di bawah 2010 to 2015 Conservative and Liberal Democrat coalition government
Cabinet Minister Francis Maude

Cabinet Minister Francis Maude

Malam harinya, menteri Francis Maude membuka acara yang menampilkan kerjasama Inggris dan Indonesia di bidang pendidikan dan fesyen.

Kemitraan Pemerintahan Terbuka adalah upaya masyarakat internasional untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih transparan, efektif dan akuntabel - melalui lembaga-lembaga yang memberdayakan masyarakat dan juga responsif terhadap aspirasi mereka. Kemitraan Pemerintahan Terbuka secara resmi diluncurkan pada bulan September 2011 oleh 8 negara pendiri, termasuk Inggris dan Indonesia dan sekarang terdiri dari 58 negara dan sembilan organisasi masyarakat terkemuka dari seluruh dunia.

Menteri Francis Maude mengatakan:

“Transparansi adalah sebuah ide yang saatnya telah tiba. Pemimpin Indonesia mendukung dorongan menuju keterbukaan dan transparansi, termasuk pemberdayaan masyarakat dengan mendorong perkembangan organisasi masyarakat yang kuat. Lima belas tahun yang lalu, hal ini tidak terbayangkan”.

Menteri Francis Maude juga membuka sebuah acara khusus yang menampilkan hasil kolaborasi Inggris dan Indonesia di bidang fesyen dan pendidikan di sela-sela kunjungan resmi beliau ke Jakarta. Acara ini juga menampilkan sesi diskusi dengan para perancang ahli juga mengundang para tamu penting dalam industri fesyen dan para pemimpin di bidang pendidikan lanjutan dan video dari British Fashion Council tentang peran perancang dari luar negeri di London Fashion Week.

Menteri Francis Maude mengatakan:

“Kemitraan inovatif (di bidang fesyen) antara Inggris dan Indonesia menghasilkan sebuah MoU di bidang industri kreatif, yang ditandatangani saat kunjungan kenegaraan Presiden Yudhoyono ke Inggris bulan Oktober tahun lalu. Kedua negara sepakat untuk membangun kapasitas sumber daya manusia juga mengembangkan beragam program dan pelatihan di bidang kreatif seperti seni, animasi, fesyen, arsitektur, desain, kulinari, dan sebagainya. Pertemuan pertama dari Kelompok Kerja Bersama tersebut akan berlangsung minggu ini.

“Dari London Fashion Week kali ini, kita saksikan banyaknya rancangan dari para perancang yang mengenyam pendidikan di Inggris, dan gelar Inggris di bidang seni kreatif adalah paspor untuk memasuki dunia elit fesyen serta keberhasilan secara global. Namun kami menawarkan lebih banyak lagi: lebih dari 300 universitas di Inggris memiliki ribuan kursus menarik. Empat universitas Inggris termasuk di dalam daftar 10 universitas terbaik dunia.

“Belajar di Inggris adalah pengalaman yang paling berkesan dalam hidup, dimana lebih dari sejuta pelajar asing sedang menempuh pendidikan di Inggris. Tahun lalu, terjadi peningkatkan jumlah pelajar Indonesia yang bersekolah di Inggris sebanyak 16%, dan kami telah menyepakati sebuah skema untuk menerima 150 pelajar Indonesia mengambil gelar PhD di Inggris. Beasiswa ini didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dan universitas-universitas Inggris.

“Inggris menyambut seluruh orang dengan keyakinan dan kebudayaan yang berbeda-beda, dan kami ingin melihat lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang belajar di Inggris—kami akan menyambut Anda semua dengan tangan terbuka.”

Catatan untuk editor

Diterbitkan 19 February 2013